Blog Archive
- 2016 (1)
- 2013 (2)
-
2012
(24)
- November(2)
- Oktober(2)
- Agustus(4)
-
Juli(16)
- Benarkah Bentuk Semesta Seperti Terompet yang Akan...
- Fakta Tentang Tertawa
- Kiat Praktis Agar Diri Bersabar
- Orang-orang yang di Doakan oleh Malaikat
- Hikmah dari Sebuah Pohon
- Keajaiban Matahari dan Penciptanya
- MasyaAllah, Organisasi HAM di Maroko Nilai Jilbab ...
- Maafkan Ayah ya
- Ketika Kesendirian Menghantui Dakwah
- 5 Indikator Kebahagian Kita
- Berbicaralah Kalian Wahai Rakyat Mesir, Kita Sekar...
- Demonstran Kuwait Menuntut Pengusiran Dubes Miyanmar
- Restart Secara Cepat Tanpa Loading
- Lindungi Si Kecil Dari Situs dan File Dewasa
- Serangan Udara Israel Tewaskan Bayi di Gaza
- Duhai Bunga Dakwah..Belajarlah Pada Maryam
Blog Sahabat
Translate
Entri Populer
-
“Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.” Shaad : 26. 1. Jihad melawan jiwa d...
-
Syiar-Fosil - Kali ini hikmah yang kudapatkan berasal dari sebuah pohon seri di depan rumah pamanku tempat ku tinggal sekarang. Layaknya ru...
-
Nama dari Nabi besar umat Islam sedunia, yakni Nabi Muhammad SAW memiliki banyak makna yang tersirat dari sebuah nama sederhana tersebut. En...
-
Klik disini untuk mengunduh Formulir Fosil.
-
Suatu hari saat chatting YM, saat aku belum memiliki akun FB.. ”Ada FB ga?” ”Ga ada. Adanya blog. Tak berapa lama kemudian. ...
Jumat, 06 Juli 2012
Fakta Tentang Tertawa
Fosil-Syiar - Fakta tentang tertawa :
- Tertawa membuat tubuh “berolahraga” kardio, yang memicu sistem pernapasan bekerja lebih baik.
- Tertawa memunculkan pola napas yang khas, yang dapat menurunkan zat residu pernapasan yang tersisa di paru-paru dan menggantikannya dengan udara yang kaya oksigen. Hal ini menurunkan tingkat uap air dan karbondioksida dalam paru-paru yang secara tidak langsung mengurangi infeksi peru-paru.
- Tertawa selama 20 detik efeknya sama seperti tiga menit mendayung atau jogging pada kerja jantung. Sekitar 80 otot digunakan ketika kita tertawa sempurna. Getaran yang dihasilkan membuat jantung berdegup lebih kencang, tekanan darah naik dan tingkat oksigen dalam darah yang dihasilkan naik bersamaan dengan akselerasi pernapasan. Bagusnya, endorphin sebagai obat penenang alami yang diproduksi otak akan melahirkan rasa nyaman. Usai tertawa, tekanan darah normal kembali, hormone stress berkurang dan kekebalan tubuh meningkat (klinikpria.com)
- Tertawa merupakan harmonisasi gerak dari 15 otot wajah, yang bias turut serta dalam upaya menunda proses pengkerutan wajah pada usia uzur. Tertawa juga bias memberikan kita latihan ringan bagi tubuh –karena otot dilatih berdenyut di atas rata-rata, specially otot muka. Tertawa dengan tipe “kuat” tentu menggunakan otot lebih besar; sehingga dapat diibaratkan mebuka ventilasi jendela terbuka.
Tertawa adalah sebuah keajaiban!
Percaya atau tidak, sebuah penelitian membuktikan bahwa
kesedihan dan stress
dapat mengakibatkan seorang lebih mudah terkena resiko penyakit mematikan dan berumur pendek;
dan tertawa merupakan
salah satu
solusi terbaik untuk mencegah keadaan itu!
Tapi, jangan tertawa sendirian yaa... Entar jadi fitnah lagi... hihihi...
Ini Fosil-Syiar kasih satu kisah yang insyaallah lucu. Berikut kisahnya :
Pintu Hidayah
Pembaca, sesungguhnya ini adalah cerita yang amat memilukan. Betul-betul memilukan. Bagaimana tidak? Kisah berikut adalah salah satu potret dari pelarangan jilbab di Indonesia. Betapa menyesakkan, di jaman demokrasi dan menjunjung tinggi HAM seperti sekarang ini, kenapa kisah semacam tak jua berhenti terjadi. Saksikan dan resapi kesedihan sang pejuang syariat Islam berikut ini. Semoga dapat menjadi hidayah bagi orang-orang yang telah sesat dari jalan-Nya. Amin…
“Anakku, pokoknya Ibu nggak rela kalo kamu pakai jilbab murahan itu!” rahang wanita senja itu mengelembung. Urat-urat lehernya menampak, berdenyu-denyut mengerikan di permukaan kulit. Memerah bersama hawa panas yang menjalar ganas tiap sulur-sulur saraf.
“Ibu tolonglah…” berlutut, pipi sang anak telah bersimbah air mata. “jangan larang anakmu ini. Aku memiliki keinginan kuat untuk memakainya, Bu. Lagipula, jilbab putih nan bersih ini sudah terlanjur kubeli. Tolonglah Ibu memahaminya,” memohon dengan penuh takzim.
Bukannya terharu, si ibu malah naik pitam.
“sekali tidak, tetap TIDAK! KALO KAMU TETEP MEMAKAINYA, LEBIH BAIK KAMU KELUAR DARI RUMAH INI!!”
“Ibu sungguh tega…! Apa Ibu tidak takut dosa?”
“Cih, dosa apa?!” Ibu menatang, berkacak pinggang.
“astaghfirullahal ‘adzim! Istigfar, Bu! Istigfar!”
“Eh, Enak saja! Kamu yang istigfar! Kualat kamu ngelawan orangtua!”
“Ibu, nyebut, Bu! Nyebut! Minta ampun segera sama Allah!”
“HAH! Minta ampun?! Ibu nggak salah! Kamu yang durhaka, kok malah Ibu yang disuruh minta ampun?! Kamu yang harus minta ampun!”
“Ibu yang harus istigfar! Bukan aku!”
“Kamuuuuu!”
“Ibuuu!”
“KAMU YANG HARUS ISTIGFAR, AGUS!! KAMU!!”
***
Semoga Bermanfaat.
Sumber : Buku Road to Happiness (Asa Mulchias)
Label:
Inspirasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
tulisannya kecil amit >_<"..
btw,, nice share y :)
hehe, maaf Gan... kemarin ga bisa dipratinjau :)
Posting Komentar