Blog Archive
- 2016 (1)
- 2013 (2)
-
2012
(24)
- November(2)
- Oktober(2)
- Agustus(4)
-
Juli(16)
- Benarkah Bentuk Semesta Seperti Terompet yang Akan...
- Fakta Tentang Tertawa
- Kiat Praktis Agar Diri Bersabar
- Orang-orang yang di Doakan oleh Malaikat
- Hikmah dari Sebuah Pohon
- Keajaiban Matahari dan Penciptanya
- MasyaAllah, Organisasi HAM di Maroko Nilai Jilbab ...
- Maafkan Ayah ya
- Ketika Kesendirian Menghantui Dakwah
- 5 Indikator Kebahagian Kita
- Berbicaralah Kalian Wahai Rakyat Mesir, Kita Sekar...
- Demonstran Kuwait Menuntut Pengusiran Dubes Miyanmar
- Restart Secara Cepat Tanpa Loading
- Lindungi Si Kecil Dari Situs dan File Dewasa
- Serangan Udara Israel Tewaskan Bayi di Gaza
- Duhai Bunga Dakwah..Belajarlah Pada Maryam
13477
Blog Sahabat
Translate
Entri Populer
-
“Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.” Shaad : 26. 1. Jihad melawan jiwa d...
-
Syiar-Fosil - Kali ini hikmah yang kudapatkan berasal dari sebuah pohon seri di depan rumah pamanku tempat ku tinggal sekarang. Layaknya ru...
-
Nama dari Nabi besar umat Islam sedunia, yakni Nabi Muhammad SAW memiliki banyak makna yang tersirat dari sebuah nama sederhana tersebut. En...
-
Klik disini untuk mengunduh Formulir Fosil.
-
Suatu hari saat chatting YM, saat aku belum memiliki akun FB.. ”Ada FB ga?” ”Ga ada. Adanya blog. Tak berapa lama kemudian. ...
Selasa, 03 Juli 2012
Duhai Bunga Dakwah..Belajarlah Pada Maryam
Duhai para wanita peneguh dakwah suami.. dengarlah kisah wanita tangguh menghadang fitnah.. wanita tangguh itu adalah Maryam (as). Allah memberikan suatu contoh tauladan dari Maryam (as) dalam menghadapi fitnah, Maryam adalah ibu dari Nabi Isa (as), sebagai seorang hamba yang hanya mengabdikan dirinya kepada-Nya.
“(Ingatlah), ketika istri ‘Imran berkata, “Ya Tuhan-ku, sesungguhnya aku bernazar kepada- Mu, apa (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (Surah Al Imran, 35)
Ayat-ayat lain di dalam Al-Qur'an, menunjukkan bahwa Allah menerima doa ibu terkait dengan Maryam (as). Dijelaskan di dalam Al-Qur’an bahwa ia memiliki moral murni dan berbudi luhur:
Maka Dia (Allah) Menerimanya dengan penerimaan yang baik, Membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik … (Surah Al ‘Imran, 37)
Allah memilihnya dan memberikan kehormatan yang besar kepada Maryam (as) :
Dan (ingatlah) ketika para malaikat berkata, “Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah telah Memilihmu, Menyucikanmu, dan Melebihkanmu di atas segala perempuan di seluruh alam (pada masa itu). (Surah Al Imran, 42)
Selain itu, Allah menjelaskan kepada kita bahwa Allah memerintahkan Maryam (as) untuk tunduk ikhlas dan taat kepada-Nya.
Wahai Maryam! Taatilah Tuhan-mu, sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.” ('Surah Al Imran, 43)
Pada suatu saat di dalam kehidupannya, Maryam (as) meninggalkan keluarganya dan pindah menuju daerah timur.
Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (al-Quran), (yaitu) ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitul Maqdis). (Surah Maryam, 16)
Di daerah tersebut, Maryam (as) hidup sendiri dan menerima pesan Illahi tentang kelahiran Nabi Musa (as). Pesan tersebut disampaikan kepadanya melalui Malaikat Jibril.
(Ingatlah), ketika para malaikat berkata, “Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah Menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang sebuah kalimat (firman) dari-Nya (yaitu seorang putra), namanya Almasih ‘Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah) (Surah Al 'Imran, 45)
Dengan sebuah keajaiban dari Allah, Maryam (as) hamil tanpa tersentuh lelaki dan melahirkan Nabi Isa (as) di sebuah tempat terpencil. (Surah Maryam, 20) Maryam (as) dengan rendah hati menerima takdir bahwa Allah telah menyiapkan baginya dan, setelah melahirkan, Maryam (as) percaya kepada Allah dan berlindung kepada-Nya terhadap semua tuduhan orang. Orang-orang tidak mengerti atas seluruh peristiwa ajaib yang terjadi yang mendahului dan mengikuti kelahiran Nabi Isa (as), dan Al Qur'an menjelaskan kepada kita tentang fitnah yang menyakitkan yang ditujukan terhadap diri Maryam (as).
Kemudian dia (Maryam) membawa dia (bayi itu) kepada kaumnya dengan menggendongnya. Mereka (kaumnya) berkata, “Wahai Maryam! Sungguh, engkau telah membawa sesuatu yang sangat mungkar. Wahai saudara perempuan Harun (Maryam)! Ayahmu bukan seorang yang buruk perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina.” (Surah Maryam, 27-28)
Ayat lain menjelaskan kepada kita bahwa orang-orang menolak Allah dan memberikan banyak tuduhan palsu terhadap Maryam (as):
dan (Kami Hukum juga) karena kekafiran mereka (terhadap ‘Isa), dan tuduhan mereka yang sangat keji terhadap Maryam. (Surat an-Nisa', 156)
Ketika Allah menginginkan Maryam (as) untuk mengambil Nabi Isa (as) dan kembali kepada masyarakatnya, tanpa mempedulikan apa yang mungkin mereka pikirkan tentang dirinya atau tuduhan yang mereka buat, dia mematuhi perintah-Nya. Meskipun ia mendapati dirinya dalam situasi yang sulit untuk menjelaskan, ia melakukan dengan tepat apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadanya. Sebagai seorang muslimah, dia menolak tuduhan terhadap dirinya. Dengan mematuhi perintah Allah, Maryam (as) tidak meperdulikan apa yang terpikirkan oleh orang-orang, dia menunjukkan karakter moral yang berbeda dari orang-orang bodoh yang mengabaikan Allah dan membuat dewa-dewi dari sesama manusia.
Dengan contoh-contoh dalam Al-Qur'an dari kehidupan Maryam (as), Allah telah memberikan kita sebuah pesan penting. Maryam (as) diuji di dunia ini dengan kejadian yang menakjubkan. Dalam lingkungan yang sangat sulit yang menuntut banyak kesabaran, dia bertahan terhadap tuduhan yang gencar dituduhkan kepada dia. Sebagai hasil dari semua ini, Allah telah menjadikan Nabi Isa (as) berbicara sementara ia masih dalam buaian dan membebaskan ibunya dari semua tuduhan terhadap dirinya.
Sama seperti Maryam (as), setiap orang dengan tulus mendekatkan diri kepada Allah akan berada bawah perlindungan-Nya. Apapun yang mungkin orang katakan atau pikirkan tentang dia, seseorang yang melaksanakan nilai-nilai moralitas Al-Qur'an di dalam kehidupannya tidak akan memperdulikannya, karena seperti halnya dalam kasus Maryam (as), yang penting adalah di mana dia berdiri dia berada dalam penglihatan Allah.
Fitnah adalah tabiat yang ada di dunia yang fana ini. terlebih jika kita adalah penerus risalah Rasulullah Saw. dari berbagai penjuru fitnah datang menghantam para pengusung dakwah ini. Hanya merekalah yang setegar Maryam yang mampu bertahan.
Duhai, para bunga dakwah di zaman ini, belajarlah pada Maryam dalam menempa ujian. Janganlah menangis sedangkan engkau adalah wanita beriman. janganlah engkau risau sedangkan engkau adalah wanita mulia yang mengerti untuk apa engkau diciptakan.
Duhai bunga yang bermekaran ditaman dakwah..karaktermu tetaplah setegar karang, pakaianmu tetaplah busana taqwa didepan siapapun. Ucapanmu tetapah tegas penuh kelembutan. Engkau adalah benteng utama perjuangan dakwah suamimu..engkau adalah khadijah peneguh dakwah Rasulullah. engkau adalah Hajar yang menenangkan hati Ibrahim...engkau adalah Aisyah yang menghibur Muhammad bin Abdullah..dan engkau adalah Maryam yang setegar karang menghadapi Fitnah...
[SUMBER]
[SUMBER]
Label:
Dakwah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar